Dari berita yang di angkat oleh detik.com yang mempertanyakan apakah penemu teknologi 4G dari Indonesia? Bermula dari
dua ilmuan yang mempertanyakan penemu teknologi 4G dari Indonesia. Berbicara masalah
teknologi 3G ke 4G, 4G LTE (Long Term Evolution) adalah sistem komunikasi
selular generasi ke-4 untuk menggantikan sistem sebelumnya yang lebih umum
dikenal dengan 3G WCDMA (HSPA) atau pun 2G GSM/EDGE. Sebagai generasi yang
terbaru, 4G LTE memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan generasi-
generasi sebelumnya dan yang paling mudah dikenal adalah kecepatan data yang
lebih tinggi seperti yang diilustrasikan melalui gambar di bawah ini
[referensi: TeliaSonera Annual Report 2008]. Saat ini kecepatan 4G LTE sudah
menembus lebih dari 1 Gbps yang berarti puluhan kali lebih cepat dari sistem
sebelumnya, 3G.
Sumber : images.detik.com
Salah satu komponen fundamental di 4G LTE yang memungkinkan untuk mencapai
kecepatan data yang tinggi adalah penggunaan metoda modulasi Orthogonal
Frequency Division Multiplexing (OFDM) untuk sisi komunikasi dari base-station
ke handphone (Downlink) dan metoda Single Carrier- Frequency Division Multiple
Access (SC-FDMA) untuk sisi komunikasi dari handphone ke base- station
(Uplink).
OFDM sudah ditemukan sekitar tahun 1970-an. Setelahnya banyak sekali varian
dari OFDM. SC-FDMA adalah modifikasi sederhana dari metoda OFDM dengan
menambahkan modul Fast Fourier Transform(FFT) di sisi pemancar pada handphone
sehingga penggunaan power amplifier bisa lebih effisien dan menjadikan hemat
baterai.
Masih banyak lagi komponen-komponen fundamental lainnya di 4G LTE, misalnya
MIMO, link adaptation, HetNet, dsb. Hal ini menjadikan 4G LTE suatu sistem yang
mempunyai kompleksitas cukup tinggi di sisi handphone, base-station, dan
jaringan infrastruktur.
Dengan proses pembentukan 4G LTE ialah dibuat dan
dirumuskan dalam sebuah badan standarisasi internasional yang dinamakan 3GPP
(3rd Generation Partnership Project). 3GPP memiliki anggota hampir semua pelaku
industri di bidang telekomunikasi dan berbagai pusat penelitian di seluruh
dunia, di antaranya termasuk vendor telekomunikasi, seperti Ericsson, Huawei,
Samsung, Nokia, Qualcomm, Sony, operator telekomunikasi seperti NTT Docomo,
KDDI, AT&T, KT Corporation, Telia Sonera, Vodafone, Orange, dsb.
Proses perumusannya berawal dari fasa study item (study kelayakan) sekitar 2005
awal dan dilanjutkan dengan fasa working item (perumusan standard). Prosesnya,
hampir semua anggota 3GPP mengusulkan ide dan proposalnya, mendiskusikan secara
bersama-sama. Misalnya mempertimbangkan dari segi kompleksitas dan performa.
Keputusan ini diambil melalui proses konsensus
(musyawarah). Akhirnya, pada saat setelah standar dokumen (yang dikenal sebaga
spesifikasi) sudah diresmikan maka semua vendor telekomunikasi akan
mengimplementasikan produknya sesuai dengan standar tersebut.
Contohnya, deskripsi teknologi LTE dapat ditemukan di dalam berbagai dokumen
spesifikasi di setiap lapisan akses. Untuk lapisan fisik (physical/PHY
layer/Layer 1), 4 dokumen spesifikasi inti telah dibentuk. Untuk lapisan di
atas (medium access control dan radio resource controller), 2 dokumen
spesifikasi ini telah dibentuk. Hal ini yang memungkinkan produk 4G LTE bisa
digunakan di seluruh dunia.
Dengan munculnya isu penemu 4G dari Indonesia, hal
ini sudah lama terdengar sejak tahun 2014, hingga akhirnya tahun 2016 terdapat 2 ilmuan yang mempertanyakan “apakah
benar?” Bp Khoirul anwar sebagai yang dikenal penemu 4G, tidak pernah
mengatakan bahwa “penemu 4G ialah saya” akan tetapi isu tersebut muncul dari
masnyarakat, dan Bp. Khoirul anwar tidak serta merta langsung menindak lanjuti
dari isu tersebu. Hingga akhirnya muncul 2 ilmuan Bp. Eko Onggosanusi dan Bp. Dr.
Basuki Priyanto mempertanyakan di media detik.com
Jika ditelusur, menurut saya kedua belah pihak
antara Bp. Eko Onggosanusi dan Bp. Dr. Basuki Priyanto sebagai ilmuan dengan Bp
khoirul anwar sebagai terduga penemu 4G sama-sama bersalah. Bp khoirul anwar
tidak cepat dan tanggap untuk mengklarifikasi kasus tersebut, serta sedua
ilmuan juga bersalah karena isu dari penemu 4G dari Indonesia telah menyebar hamper
2 tahun, dan itu cukup waktu yang lama
semestinya permasalahan perdebatan ini tidak harus menyebar hingga masyarakat
dunia, cukup di selesaikan dengan tenang saja.
Barulah pada tanggal
17 Maret 2016 dari detik.com
Bp. Khoirul anwar meluruskan untuk kejelasannya mengenai permasalahan
pertanyaan dari kedua ilmuan yaitu Bp. Eko Onggosanusi dan Bp. Dr. Basuki
Priyanto